Global warming isn't a prediction.
It is happening. - James Hansen
Profesor ilmu iklim dan solusi asal Colombia University ini pernah menyapaikan demikian, suatu statement yang mengartikan bahwa global warming tersebut sudah ada didepan mata bukan hanya prediksi semata lagi. Kita bisa lihat di setiap belahan bumi manapun sudah terjadi efek-efek global warming. Di Benua Antartika dan Artic gurun es mencair sangat luas, dibeberapa kota terjadi kenaikan permukaan air laut, peningkatan suhu, peningkatan curah hujan, dan cuaca ekstrem.
Manusia merupakan makhluk paling cerdas. manusia tidak mempunyai kemampuan beradaptasi secara biologis dan fisiologis seperti hewan-hewan buas yang mampu berevolusi dengan sangat baik. Manusia, tidak. Manusia hanya mempunyai akal dan kecerdasan. Dengan akal dan kecerdasan ini, manusia berpikir untuk tetap hidup dan eksis didunia ini. Berbeda dengan hewan-hewan yang sudah punah, contohnya Dinosaurus dan Mamut mempunyai tubuh yang besar dan kuat. Tetapi hewan ini punah dan tidak dapat mempunyai kelangsungan hidup lagi. manusia dengan akal dan kecerdasannya, mampu untuk bertahan. Menciptakan peralatan. mulai dari penemuan api, senjata berburu, hingga alat perang, hingga teknologi yang sangat luar biasa seperti Nuklir dan Teknologi komunikasi. Hal ini yang menjadikan manusia untuk tetap exsistence. Tapi efek dari semua ini pasti mempengaruhi hal lain, seperti kepunahan beberapa hewan akibat perburuan dan pemanasan global.
Sebelumnya mari kita telaah apa saja penyebab Global Warming:
The studies are Tett et al. 2000 (T00, dark blue), Meehl et al. 2004 (M04, red), Stone et al. 2007 (S07, green), Lean and Rind 2008 (LR08, purple), Huber and Knutti 2011 (HK11, light blue), Gillett et al. 2012 (G12, orange), Wigley and Santer 2012 (WG12, dark green), Jones et al. 2013 (J13, pink), IPCC AR5 (IPCC, light green), and Ribes et al. 2016 (R16, light purple). The numbers in this summary are best estimates from each study; uncertainty ranges can be found in the original research.
Manusia merupakan makhluk paling cerdas. manusia tidak mempunyai kemampuan beradaptasi secara biologis dan fisiologis seperti hewan-hewan buas yang mampu berevolusi dengan sangat baik. Manusia, tidak. Manusia hanya mempunyai akal dan kecerdasan. Dengan akal dan kecerdasan ini, manusia berpikir untuk tetap hidup dan eksis didunia ini. Berbeda dengan hewan-hewan yang sudah punah, contohnya Dinosaurus dan Mamut mempunyai tubuh yang besar dan kuat. Tetapi hewan ini punah dan tidak dapat mempunyai kelangsungan hidup lagi. manusia dengan akal dan kecerdasannya, mampu untuk bertahan. Menciptakan peralatan. mulai dari penemuan api, senjata berburu, hingga alat perang, hingga teknologi yang sangat luar biasa seperti Nuklir dan Teknologi komunikasi. Hal ini yang menjadikan manusia untuk tetap exsistence. Tapi efek dari semua ini pasti mempengaruhi hal lain, seperti kepunahan beberapa hewan akibat perburuan dan pemanasan global.
Sebelumnya mari kita telaah apa saja penyebab Global Warming:
The studies are Tett et al. 2000 (T00, dark blue), Meehl et al. 2004 (M04, red), Stone et al. 2007 (S07, green), Lean and Rind 2008 (LR08, purple), Huber and Knutti 2011 (HK11, light blue), Gillett et al. 2012 (G12, orange), Wigley and Santer 2012 (WG12, dark green), Jones et al. 2013 (J13, pink), IPCC AR5 (IPCC, light green), and Ribes et al. 2016 (R16, light purple). The numbers in this summary are best estimates from each study; uncertainty ranges can be found in the original research.
Ada dua penyebab Global Warming yaitu Manusia dan Alam.
Namun yang menjadi efek terbesar ialah karena ulah manusia. greenhouse gases dan Sulfur dioxide emissions (pembakan batubara, gas kendaraan bermotor dll).
Apabila kita menanggapi perkataan profesor tadi, boleh tidak saya mengatakan kita tidak perlu lagi mencegah untuk terjadinya Global Warming? Karena itu sudah terjadi. Kita hanya bisa menghadapinya, mencari solusi diluar dari pencegahan. Tetapi Sebelumnya, ini hanya pendapat saya. Saya teringat akan ngobrol santai saya dengan teman semasa kuliah dulu. Tentang bagaimana menghadapi Global Warming. Dan teman saya mengatakan kalau Global Warming tidak perlu dilakukan pencegahan tetapi mencari solusi untuk menghadapinya. Saya sangat setuju dengan pernyataan ini. Kita hanya bisa mencari solusi bagaimana menghadapinya.
Contoh:
Akibat dari global warming ialah mencairnya Benua Antartika dan Artic. Dari pencairan ini terjadi peningkatan ketinggian permukaan laut, beberapa hewan di antartica terancam. Sudah sepatutnya manusia dengan akal dan kecerdasannya dapat mengatasi ini, dengan menciptakan kota-kota yang mampu menangkal kenaikan permukaan air laut dan pemindahan atau konservasi hewan-hewan yang terancam punah.
Akibat dari global warming ialah meningkatnya suhu dan cuaca ekstrem. Dari persoalan ini sudah sepatutnya manusia mampu untuk menciptakan teknologi yang bisa menghadapi suhu panas dan cuaca ekstrem.
Manusia kan makhluk cerdas, mengapa hanya bisa merusak tanpa bisa menghadapi?
Manusia sudah berumur 500.000 tahun lebih mulai dari manusia purba hingga manusia modern sekarang ini. Saya yakin manusia mampu untuk bertahan menghadapi Global Warming.
jadi menurut saya Global Warming ialah merupakan salah satu seleksi alam dan manusia mampu berevolusi akan hal ini. Manusia bisa menghadapinya saja bukan mencegahnya.
Dari tulisan ini, saya bisa katakan ini merupakan satire atau sakasme terhadap makhluk cerdas tadi, makhluk yang egois yang hanya mementingkan keberlangsungan spesiesnya tanpa memperdulikan spesies lain.
Sumber:
https://skepticalscience.com/graphics.php?g=57
https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1029/2000JD000028
BACA JUGA:
MARI MEMBACA! The more you learn the more earn.
I'M BACK !!! - Asimetris Perkembangan Teknologi dengan kehidupan Sehari-hari
Namun yang menjadi efek terbesar ialah karena ulah manusia. greenhouse gases dan Sulfur dioxide emissions (pembakan batubara, gas kendaraan bermotor dll).
Apabila kita menanggapi perkataan profesor tadi, boleh tidak saya mengatakan kita tidak perlu lagi mencegah untuk terjadinya Global Warming? Karena itu sudah terjadi. Kita hanya bisa menghadapinya, mencari solusi diluar dari pencegahan. Tetapi Sebelumnya, ini hanya pendapat saya. Saya teringat akan ngobrol santai saya dengan teman semasa kuliah dulu. Tentang bagaimana menghadapi Global Warming. Dan teman saya mengatakan kalau Global Warming tidak perlu dilakukan pencegahan tetapi mencari solusi untuk menghadapinya. Saya sangat setuju dengan pernyataan ini. Kita hanya bisa mencari solusi bagaimana menghadapinya.
Contoh:
Akibat dari global warming ialah mencairnya Benua Antartika dan Artic. Dari pencairan ini terjadi peningkatan ketinggian permukaan laut, beberapa hewan di antartica terancam. Sudah sepatutnya manusia dengan akal dan kecerdasannya dapat mengatasi ini, dengan menciptakan kota-kota yang mampu menangkal kenaikan permukaan air laut dan pemindahan atau konservasi hewan-hewan yang terancam punah.
Akibat dari global warming ialah meningkatnya suhu dan cuaca ekstrem. Dari persoalan ini sudah sepatutnya manusia mampu untuk menciptakan teknologi yang bisa menghadapi suhu panas dan cuaca ekstrem.
Manusia kan makhluk cerdas, mengapa hanya bisa merusak tanpa bisa menghadapi?
Manusia sudah berumur 500.000 tahun lebih mulai dari manusia purba hingga manusia modern sekarang ini. Saya yakin manusia mampu untuk bertahan menghadapi Global Warming.
jadi menurut saya Global Warming ialah merupakan salah satu seleksi alam dan manusia mampu berevolusi akan hal ini. Manusia bisa menghadapinya saja bukan mencegahnya.
Dari tulisan ini, saya bisa katakan ini merupakan satire atau sakasme terhadap makhluk cerdas tadi, makhluk yang egois yang hanya mementingkan keberlangsungan spesiesnya tanpa memperdulikan spesies lain.
Sumber:
https://skepticalscience.com/graphics.php?g=57
https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1029/2000JD000028
BACA JUGA:
MARI MEMBACA! The more you learn the more earn.
I'M BACK !!! - Asimetris Perkembangan Teknologi dengan kehidupan Sehari-hari