YUPPPP!!!!!!!!!!!
I'M BACK!
Sudah lama rasanya tidak menyentuh blog ini.
Tapi setelah teringat karena notifikasi lewat email, akhirnya berkunjung juga ke blog ini lagi. Lebih kurang 2 tahun blog ini ditumbuhi secara bebas oleh lumut dan semak belukar dari pos artikel terakhir berjudulul "JANGAN GUNAKAN HANDPHONE SEBAGAI SENTER SAAT MENDAKI". hahaha.
Virus "kemalasan" ini disebabkan karena topik artikel yang saya post di blog ini juga tidak jauh dari cerita-cerita Pendakian gunung, fotografi, dan tanaman. Ya, memang benar koherensi dari circumstance, persistence, dan contuinity dari pemilik blog menjadikan blog ini terkendala. Bukan sok sibuk ataupun banyak tugas-tugas dan kerjaan. Tapi memang "kemalasan" itu menjadi biang kerok dari keberlangsungan blog ini.
Bagi yang membaca blog ini juga mungkin akan nyinyir, viewer ataupun reader dari blog ini gak seberapa, palingan cuma 2 biji manusia, itupun tersesat karena tidak sengaja "clicked". Sebagai "a decharge" (pembelaan) penulis tentang berhentinnya atau hibernasinya blog ini karena saat ini manusia-manusia zaman now sudah beralih dari hobbi membaca ke menonton. Minat membaca semakin berkurang, dan sebaliknya menonton semakin meningkat dikarenakan youtube, instagram dkk yang menyediakan fitur watch video-nya. Orang-orang berlombang untuk memberikan informasi melalui bentuk karya video. Orang-orang menyematkan info-nfo penting melalui video. Memang akan semakin mempermudah dalam pemahaman dan lebih menarik dibandingkan hanya dengan membaca suatu artikel tanpa adanya visualisasi. Miris atau tidak namun demikianlah kenyataannya. Teknologi mendorong manusia semakin meninggalkan suatu tradisi-tradisi yang telah lama dipegang dan melekat pada manusia. Saya tidak naif, saya termasuk korban dari perkembangan teknologi ini sampai-sampai blog ini juga saya lupakan. Tapi saya sadar, sisi negatif dari teknologi saya perhatikan, penggunaan sosial media juga saya kurangi intensitas pemakaiaan. Bukan tidak ingin menjauh dari kesosialitasan, namun ini sebuah ironi, kita menggunakan sosial media menjadikan kita semakin bersosialisasi dengan orang-orang atau semakin menjauhkan kita dari orang-orang sekitar? hmn, Bijak-bijaklah dalam bersosial media. Jika kamu lupa akan blog mu yang dulu, mungkin bisa beralih ke Line, atau Instagram, Artinya, kebiasan positif jangan ditinggalkan, tapi memodifikasi cara kerja dari kebiasan positifi itu tanpa mengurangi sisi positifnya adalah baik bukan. Seperti saya sendiri, sulu saya pengguna Instagram, saya sering memposting foto-foto landscape dsb. dengan caption-caption yang berisi intrik-intrik kegalauan dan motivasi, sekarang rasanya tidak menarik lagi. Entahlah karena fitur-fitur instagram saat ini semakin alay menurut saya, atau karena banyaknya akun-akun bermotif bisnis bermunculan. Dan saat ini saya malah beralih ke Quora suatu social media yang berisi orang-orang yang penuh dengan pertanyaan. Mengapa saya katakan demikian? karenan memang betul, Quora tempatnya kita untuk bertanya, bebas untuk menanyakan apasaja. Dan asyiknya, orang-orang yang menjawab juga antusias untuk menjawab dan biasanya orang-orang-orang yang menjawab juga dari profesionalis yang ahli dibidang apa topik yang kita tanyakan. Berbeda dengan ask.fm dengan fitur kita menanyakan secara individu antar individu. Quora menyajikan kita menanyakan sesuatu dan akan muncul di timeline pengguna Quora dengan pilihan topik yang telah mereka pilih sebagai topik yang akan muncul di timeline mereka. Lebih asyiknya lagi, di Quora ada banyak profesionalis yang terjun bebas untuk menjawab pertanyaan kita, baik seorang doktor, menteri, seniman, artis, bahkan sekelas Hillary Clinton pernah saya lihat mempunya jawaban untuk ebuah pertanyaan pengguna Quora. Di Quora saya biasa menanyakan hal-hal yang unik yang tidak saya ketahui dan yang tidak banyak beredar jawabannya di Internet. Kalau kita googling, dengan contoh kasus mengapa Kucing mendengkur, kita akan menemukan artikel dengan jawaban dari pemahaman seorang saja atau satu sisi saja, di Quora kita bisa memperoleh jawaban dari berbagai orang dan bisa membandingkannya.
Contoh tampilan Profil Quora |
Ya, demikianlah adanya sosial media sekarang. Saya tidak katakan itu salah, hanya saja kita harus berani mengambil dan sisi positifnya. Jangan terlena karena kemudahan dan keasyikan menggunakan social media hingga kita lupa kebiasaan baik yang telah tertanama di diri kita dan dan jangan sampai emosi dari nafsu menggunakan social media kita lupa dan kalah akan komitmen kita.
Ya, demikianlah adanya, artikel ini sebenarnya saya pos untuk menghidupkan kembali blog ini malah melenceng tentang penggunakan social media. Mungkin hanya sekedar intermezzo saja. Kedepannya mungkin saya akan memposting tentang artikel soal-soal IELTS Writing yang saya coba untuk kerjakan. Daripada hilang di kertas latihan, lebih baik saya share, barangkali ada teman-teman yang pintar Bahasa Inggris, moggo untuk mengkoreksi, saya bukan menggurui dalam bahasa inggris, saya sadar kemampuan bahasa Inggris saya juga dibawah rata-rata dan masih belajar. Ya tentu saja, saya merasa sangat sayang sekali hasil latihan kita, terbuang percuma setelah selesai latihan. Jadi saya memutuskan untuk mempostingnya di blog ini. Berguna juga jika suatu saat butuh artikel bahasa Inggris, ya bukan? Apalagi pertanyaan-pertanyaan IELTS Writing lebih mengutamakan persoalan sehari-hari yang sering disepelakan.
Demikianlah, artikel ini saya tuliskan, semoga bermanfaat, walapun hanya intermezzo untuk pengingat akan blog ini di hidupkan kembali.
Bijaklah dalam berinternet, dan pandai-pandailah menggunakan teknologi.
THANK YOU….
These articles are old but still gold. hehe