Ngecamp/ bermalam sangat membantu dalam proses aklimatisasi |
Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis
atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan
dimasukinya. Hal ini didasarkan pada kemampuan organisme untukdapat mengatur
morfologi, perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di dalam tubuhnya untuk
menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi yang pada umumnya
disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat keasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses
penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari
jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat
berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Proses aklimatisasi dapat diterapkan pada banyak hal, seperti
pada pendakian gunung. Hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin
melakukan pendakian pada gunung yang memiliki puncak yang cukup tinggi, hingga
ribuan meter di atas permukaan laut, seperti Gunung Everest. Beberapa hal utama
yang harus disesuaikan antara lain adalah suhu dan kadar oksigen di udara
karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa jauh lebih rendah, demikian
pula dengan kadar oksigennya yang menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih
banyak sel darah merah atau eritrosit. Contoh lain dari aklimatisasi ditemukan
pada tanaman budi daya dan pada teknik kultur jaringan. Dalam teknik kultur
jaringan, tanaman yang masih berada di dalam botol steril akan disiapkan untuk
dipindahkan ke lingkungan aslinya, yaitu di tanah terbuka dengan kondisi
lingkungan yang lebih tidak terkontrol
Aklimatisasi di gunung yaitu kondisi tubuh
untuk beradaptasi pada ketinggian dari permukaan bumi. Proses aklimatisasi ini
sangat diperlukan dalam aktifitas pendakian, sebab untuk menghindar dari yang
namanya mountain sickness
/ penyakit ketinggian. Yang biasanya terjadi dipegunungan. Bagi para pendaki perlu
mengetahui hal ini sangat perlu agar pendakian yang kalian lakukan terasa
nyaman dan aman. Hal yang perlu dilakukan adalah melangkahlah perlahan lahan
saat mendaki gunung. Jangan terlalu terburu-buru dan jangan terlalu lebar
melangkahkan kaki. Hal ini diperlukan agar kondisi jantung dapat berkerja
secara optimal pada tubuh, sedangkan jika dilakan dengan langkah yang lebar dan
terburu-buru maka jantung akan memompa darah dan oksigen secara tidak teratur
membuat tubuh dapat kehilangan kesimbangannya dan muncullah mountain sicken /
penyakit ketinggian. Reaksinya adalah tubuh terasa lemas, letih, lesu, pusing,
mual, pandangan mata berkunang kunang dan dehidrasi yang berlebih pun bisa
terjadi.
Maka dari itulah melangkahlah perlahan nikmatilah pemandangan diseitar kalian dengan rileks dan santai hiruplah oksigen yang bersih dipegunungan yang akan kalian daki. Namun jika mountain sickens kalian alami. Kemudian tindakkan yang harus kalian lakukan adalah berhenti duduklah atur nafas terlebih dahulu minumlah air yang kalian bawa. Gunakanlah minyak angin jika kalian perlu untuk menggunakannya. Namun ingat jangan minum obat yang dapat menyebabkan kantuk dalam kondisi seperti ini, sebab dapat menyebabkan pingsan/ tidak sadarkan diri. Setelah duduk dan beristirahat kalian rasa itu cukup lanjutkanlah pendakian kalian tapi, jangan terlalu cepat untuk melangkah sebab dapat memunculkan lagi penyakit mountain sickens. Apa bila kalian merasa tidak cukup untuk duduk dan beristirahat lalu kalian memerlukan untuk mendirikan tenda dan beristirahat lebih lama silahkan saja apabila itu baik untuk kalian.
Salam Lestari
Salam Go Green
Dikutip dari berbagai sumber: grup fb KPG, wikipedia