Nah,
apa sebenarnya yang harus dipersiapan tiap naik gunung? Bukan hanya sebatas
peralatan seperti Sleeping bad, matras, tenda, dan makanan, tetapi kita harus
melihat kondisi gunung bagaimana, disinilah perlu informasi yang lengkap yang
harus kita tahu. Kadang kita berpikiran ada sesuatu yang persaaan kita
mengatakan itu tidak perlu. Contohnya tenda, ah, tidak perlu bawa tenda, toh
juga langsung turun, tidak ngecamp. Eh ternyata hujan dan basah dan kedinginan
dan bisa sakit dan akutnya hipotermia. Atau pakaian ganti, 2 pasang sudah
cukup, padahal ternyata tak disangka pendakian sampai 3 hari atau lebih. Jadinya
susah. Memang perlu analisis yang baik, mana yang paling prioritas daan mana
yang tidak.
Contoh
nyatanya mungkin, perlatan kecil, seperti peluit, pisau, jam tangan, jarum dan benang,
sandal, kertas, plastik, batere cadangan, kompas dan lain sebagainya. padahal ternyata saat survival atau kita tersesat barang-barang ini lah yang sangat diperlukan. Inilah yang harus dibawa sekalipun itu sebatas persiapan. Perlatan itu sering kita lupakan, seperti jarum, mungkin itu hanya sebatas untuk menjarus kalau saja ada tas/ carrier yang rusak, padahal ternya saat tersesat jarum bisa kita gunakan sebagai penunjuk arah, kita letakkan di atas permukaan air dengan alas terapung itu bisa menunjuk arah utara dengan terlebih dahulu menggosok-gosok searah salah satu ujungnya. juga cadangan batere jika seandainya batere senter habis. Plastik jika seandainya tersesat bisa menjadikannya sebagai cermin darurat untuk memantulkan cahaya jika seandainya ada helikopter yang mencari. dan banyak lagi. Sedia
payung sebelum hujan. Persiapan yang baik adalah kunci kesuksesan.