Selasa,
22 Mei 2012 hari yang bukan hanya melelahkan. Lingkupan rasa kekecewaan
terbentuk pada hari ini. Apa dan mengapa? Ya, penderitaan lengkap. Pagi yang
indah mengawali hari ini. Tapi tidak dengan aktivitasku. Jadwal yang sudah
terkordinir dari malamnya tak cukup baris kertas untuk menyusun rapi. Kuliah
padat dari pagi hingga sore. Fisika Dasar, Kerangka Vertikal, Geomorfologi
sebanyak tiga SKS memadati hariku.
Tapi
kenyataan dari ketiga mata kuliah itu tak satupun di ikuti. Rasa malas, pikiran
tak penting, merasuk hingga ke pelosok hati yang sebelumnya tandus akibat duka.
Tapi alasan yang paling tepat untuk pertanyaan itu, saya harus mengikuti ujian
susulan tengah semester yang 2 minggu lalu tidak kuikuti. Kenapa? Itu
pertanyaan yang terbentuk. Nanti pasti tahu juga.
Sesalan
demi sesalan, kecewa demi kekecewaan membangun terus di dalam diriku ibarat
sirkum dan lempeng yang terus bergerak di bagian kerak bumi yang kelihatan
tidak bergerak padahal sudah membentuk benturan dengan gerakan divergen,
konvergen maupun transform. Ada apa?
Pagi
bangun pagi ku awali dengan doa, dan kulanjut untuk belajar Kerangka Horizontal
untuk ujian susulanku yang terjadwal hari ini jam 09.30 pagi. Saya harus minta
izin ke teman satu kelompok praktikum untuk aku absen pengukuran lapangan yang
sudah terjadwal pagi-pagi harus kelapangan untuk pengukuran. Kulanjut untuk berangkat
kekampus, kutunggu dengan sabar jarum jam menunjuk ke arah antara angka 9 dan
10. Bapak dosennya tidak ada. Huh, gerakan lempeng seakan dipercepat yang bersifat
destruktif. KESAL. Tetapi pada siapa aku harus kesal???
Ku
rencanakan untuk nge-sms Pak Dosennya. Yah, wajar yang namanya dosen pasti ada
kesibukannya sendiri. Saya tidak boleh marah pada satu unsur atau pihak
tertentu. Kejadian demi kejadian pasti ada kebaikan untuk kedepannya. Akhirnya
jadwal ujian susulan tertunda dan diralat menjadi jam 3 sore.
Jam
Kuliah Kerangka Vertikal menjadi sia-sia hanya kuisi dengan menunggu di tempat
duduk luar kampus. TERLINTAS dalam
pikiran waktu it uterus bergerak, hari demi hari terus bergerak seakan tanpa
makna dari dahulu kala terus bergerak.
Pukul
01.00 Siang yang merupakan jadwal ujian susulan Pemrograman Komputer akan
kulalui. Berangkat kekampus dan langsung masuk ke ruangan dosen ProKom. Rasa
capek, lelah, letih, lunglai, lemas berpadu membentuk sokongan bagaikan
material organik yang terus terbentuk sebab akibat keadaan alam. Kujalani
ujianku dengan rasa percaya diri dan semangat tentunya. Tetapi tidak sejalan.
Soal nomor 1 kujawab dengan mudah, pikirku soal nomor 2 juga pasti mudah, eh
ternyata sama skali sulit, gimanalagi dengan nomor 3?? Pemrograman Komputer
akhirnya kuselasaikan dengan rasa tidak aman. Rasanya “yang penting ujian”.
Kenapa
aku aharus ujian susulan?? Ahk, sudah nasibku. Dan ini rencana Tuhan.
Kupercayakan semuanya pada Yesus. Sang Juruselamatku. Selesai waktu untuk ujian
Pemrograman computer tepat pukul 02.55 sore dan aku harus mengejar ujian
Kerangka Horizontal jam tiganya.
Bergegas
ku masuk ke ruangan pak Dosennya. Tanpa ada kesenjangan waktu, aku langsung di
kasi soal. “Waktumu 1 jam. Jam 4 kumpul”, terngiang di telingaku. Hah?? Tanpa
piker panjang langsung kumulai menandakan waktunya tidak cukup, dan memang
tidak cukup. Memang Cuma ada 2 soal, tapi jawaban 2 lembar. Belum lagi menghitung.
Apa-apaan? Baiklah. TERLINTAS dalam pikiranku kasihannya diriku. Aku masih
harus ujian mati-matian. TERLINTAS dalam pikiranku, Ayah pasti sedang melihatku
dari Surga dan beliau pasti mengatakan “bah, anakkon dah, masih ujian dengan
semangat”. Sesaat tersenyum ku merasakan lintasan frekuensi kata-kata tak
terbergelombang itu di tempat duduk ujianku yang sendiriku. Tapi sesaat setelah
itu airmataku hamper menetes, TERLINTAS dalam pikiranku “Ayah, lihatlah anakmu
ini, capek-capeknya masih harus ujian sekarang, padahal teman-temanku sudah
santai-santai disana.” Kata-kata itu seakan membalas bayangang kata-kata dari
ayah tadi.
Huh,
AKU HARUS SEMANGAT. Belum lagi keadaanku yang tak terkontrol hingga hari ini.
Sepintas yang menjadi akibat ketidakkontrolan diriku, aku jadi memutuskan
pacarku yang sangat kusayangi itu. Dia menjadi dampaknya. Hingga aku jadi tidak
berguna lagi. Yang harunya aku sangat membutuhkannya malah ku
memenyia-nyiakannya. Entahapalah aku ini. Itulah yang tercipta dalam hatiku.
Ayah, liatlah aku harus membuktikan semuanya padamu. Tetapi semakin ku mencoba
untuk semangat, semakin kurasakan kesedihan dalam diriku ditinggal seorang
ayah. TERLINTAS dalam pikiranku, “ini sama seperti Mama yang kemarin sebelum
aku berangkat ke semarang ini, di suatu hari saat ada surat yang harus diurus
oleh mama. Mama sambil menangis dan memandang foto ayah yang menempel di
dinding, mengatakan, bereng ma bapak ni sandi, nga gabe loja au mangurus
surat-surat mu, hape tikki ngolumi dang hea au i baen ho loja, beres do ibaen
ho sude. Sama seperti yang kurasakan, aku juga jadi capek karena ayah. Tapi aku
berdosa demikian. Seakan aku masih belum ikhlas dan marah pada ayah karena
duluan pergi ke rumah Bapa di sorga. Ku kuatkan hatiku dan kuberdoa dalam hati,
KUATKAN AKU YESUS, BERILAH PADAKU HARI INI KESANGGUPAN UNTUK MELALUI HARI-HARI
KU, TUHAN ADALAH GEMBALAKU TAKKAN KEKURANGAN AKU, AMIN. Seakan mujizat
melingkupi diriku saat itu. Aku semakin kuat. Dan aku melaluinya.
Tetapi,
si iblis keparat mencobai diriku lagi dengan masuk kedalam hatiku dan TERLINTAS
lagi dalam pikiranku, kenapa aku yang haru melalui ini? Kenapa teman-temanku
yang diluar sana sebahagianya merasakan kehidupan??? Kenapa harus aku???,mereka
mampu berteriak tertawa dengan
bahagia???? Sementara aku bicara saja serasa tak beerbuna lagi. Kata-kata itu
menusuk hingga ke lubuk hatiku yang paling dalam dan melukainya. Tetapi
kekuatan Roh Kudus masih lebih kuat dalam diriku. Kusimpulkan dalam hatiku, AKU
BERDOSA BERANGGAPAN DEMIKIAN YESUS!. SEAKAN-AKAN AKU MENGINGINKAN MEREKA JUGA
MERASAKAN KESEDIHAN. TIDAK. AKU TIDAK AKAN MENGINGINKAN DEMIKIAN YESUS. AKU
INGIN MEREKA BAHAGIAH YESUS, TEMAN-TEMANKU BAHAGIA. KUSIMPULKAN LAGI. INI
ADALAH KEBAHAGIAAN BAGIKU, HANYA SAJA AKU TIDAK TAHU MENGARTIKAN KEADAANKU SAAT
INI. INI ADALAH KEBAHAGIAAN BAGIKU DAN JUGA KELUARGAKU. AKU HARUS KUAT DARI
DIRIKU YANG SEBELUMNYA. AKU BERSAMAMU YESUS MENJALANI HIDUPKU. Seperti kata
Dosen Agama ku Pak Victor, kamu lebih beruntung Polin dari mereka,
kamu lebih di butuhkan Bapa untuk rencanaNya. Kamu lebih beruntung dari mereka.
Keadaanmu saat ini Itu tandanya Yesus membutuhkanmu. Yesus membutuhkanmu.
Yakinlah.
Sepenggal iringan kata-kata dari perasaan yang kulalui di
hari-hari ku dalam kehidupanku.
TRIMAKASIH SUDAH MEMBACANYA.
GOD BLESS YOU ALL
YNWA