Haloo
saudara-saudaraku. Nama saya Polin Togatorop. Anak ke-4 dari 5 bersaudara. Saya
berasal dari Medan, Indonesia. Aku menuliskan surat ini untuk Tuhan. Melalui
surat ini kusampaikan kepada sahabat-sahabatku sebagai perantara untuk
dikirimkan kepada Yesus yang disurga bersama Bapa. Kesedihan, kekhawatiran,
ketakutan, dan saat segalanya semakin sulit melingkupi keluargaku. Saat ini
orang tuaku, ayah saya sedang menderita penyakit kanker otak. Sulit untuk
memikirkan hal ini.
Terasa sesak di
dada. Kadang aku tak mengerti hidup ini. Mengapa Allah Bapa membiarkan
perjalanan hidup kami (keluargaku)seperti ini?? Apa salahnya membiarkan hidup
kami bahagia?? Aku tak mengerti. Aku sadar aku seorang lelaki yang lemah, orang
yang mudah goyah, menyerah. Tamat SMA aku harus menempuh perjuangan ujian
SNMPTN, aku harus meminta jawaban dari Yesus dimana harusnya aku memilih
Jurusan dan Universitas. Ternyata Yesus memberi jawaban. Aku lulus di Teknik Geodesi
Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Sungguh jauh dari kota Medan.
Untuk menempuh Semarang, harus melalui transit di Jakarta dan bertolak ke Semarang.
Sungguh terasa sedih jauh dari keluarga. Tidak bisa cepat-cepat pulang ke rumah
di Medan. Harus menunggu sabar liburan panjang untuk bisa pulang kerumah. Aku
sangat merindukan keluargaku.
Saat pulang
kerumah di liburan semester pertama, sungguh sulit menerima kenyataan. Selama
aku di Semarang menuntut ilmu keluargaku menutup-nutupi bahwa ayah sedang dalam
keadaan sakit parah yaitu penyakit kanker paru. Aku bertanya. Kenapa harus
menutup-nutupinya? Apa yang salah? Ternyata karena keluargaku sayang padaku.
Kuliahku tak ingin terganggu. Dan juga aku mengerti semua keadaan ini tersa
sulit kulalui yang terbebani dalam pejalanan imanku. Aku kuliah di UNDIP,
Semarang karena berkat Tuhan Yesus. Dan pasti ada rencanaNya. Dan ternyata
benar. Aku adalah orang yang paling mampu untuk mengrti keadaan bapak.
Saat ini bapak
dalam pemulihan kesehatan. Semua jenis pengobatan sudah dicoba. Dan juga
pengobatan alternative pengobatan herbal di klinik Wahyu, Tembung. Sselama
kurang lebih 3 bulan pengobatan ayah untuk kanker otak ini dilaksanakan.
Kemotheraphy dilaksanakan setiap sebulan sekali. Dua bulan bersama ayah untuk
menjaganya di tempat tidur terus menjadi aktivitasku. Aku sangat mencintai
keluargaku. Liburan semester I selesai. Aku harus kembali ke Semarang. Ayah
masih dalam keadaan sakit kanker paru. Kembali menjalani kehidupan di tempat yang jauh ini sungguh sulit. Pengobatan
Ayah masih terus berlanjut. Untuk kemotheraphy yang ketiga sungguh ku bersyukur
bersama keluargaku karena kanker paru itu dihilangkan. Uji laboratorium
dilakukan. Tes darah menyimpulkan kanker paru itu hilang. Terasa bahagianya
kami karena begitu besar kuasa Darah Yesus. Tetapi keadan bapak belum total
sembuh. Lemah. Tidak bertenaga, begitulah keadaan bapak. Kurang check-up
keadaan bapak. Maka dilakukan CT-scan. Dan ternyata sungguh sulit untuk
mendengar penjelasan mama lewat telepon. Kurasakan Air mata mama mengalir
dipipinya. Hatiku bergetar tak bisa menahan air mataku. Mama Cuma bisa
mengatakan: “tidak akan pernah menyerah untuk tetap membawa bapak berobat”.
Mama juga mengasih pesan kepadaku untuk tidak pernah lupa untuk meminta jamahan
Yesis kristus, Meminta pertolongan Yesus, dan tetap bersyukur dalam segala hal.
Tiada lagi
tempat untuk berseru kecuali pada Yesus. Keadaan ini membuatku semakin dan
semakin dekat pada Yesus, tiada hentinya aku untuk berdoa pada Yesus untuk
kesembuahan bapak. Aku selalu mengucapkan harapan ku pada Yesus untuk
kesembuhan bapak. Bapak harus sembuh. Kasih Yesus selalu menerangi kami.
Saat
ku tak mengerti dalam hidup ini. Namun FirmanMu selalu menerangiku. Engkau yang
buat aku kuat lewati semua. Engkau pertolonganku. Tempat harapanku. TUHAN
kupercaya JanjiMu dalam hidup ku. Kau beri kemenangan. TUHAN kau selalu setia
di dalam hidupku. Kau berharga bagiku. Kau lah jaminan dalam hidupku. MASIH ADA
TUHAN. MASIH ADA YESUS.
Sungguh
sulit menerima keadaan seperti ini. Aku yang jauh di Semarang ini, hanya bisa
mendengar curahan mama lewat telepon. Bapak dalam keadaan kritis.
Aku
bertanya pada diriku sendiri. Kalau Memang Yesus bisa memulihkan yang sakit
menyembuhkan orang lumpuh, menyembuhkan orang yang buta, bahkan menghidupkan
orang mati. Kenapa aku masih khawatir tentang keadaan bapak?? Ada Yesus yang
selalu menerangi jalan hidup kita. Pada Mazmur
37:5 berisi “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepadaNya, dan ia
akan bertindak.Ayat ini menguatkankku. Segala sesuatunya kuserahkan pada
Yesus. Yesus bekerja dan pada akhirnya akan indah pada waktunya. “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan
aku”( Mazmur 23:1)
Saat ini aku
berada di Semarang, sementara Bapak
masih dalam keadaan sakit. Mama menyuruhku untukku pulang. Aku merindukan
Bapak. Dan juga Bapak merindukanku. Tak bisa kumenahan air mataku yang selalu
mengalir saat menjalani hidup ini. Aku cuma bisa berdoa. Dan aku bermohon
kepada semua saudara-saudaraku yang membaca tulisan bertanggal 15 April 2012
ini untuk mendoakan kesembuahan Orangtuaku, ayahku. Juga kepada keluargaku agar
tetap diberi semangat dan ketabahan dalam menjalani perjalanan iman ini. Sebab
ada tertulis dalam Firman Tuhan: “Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga. Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu, disitu Aku ada
ditengah-tengah mereka. (Matius 18:19-20).
Terimakasih
untuk doa-doa sahabat-sahabatku semua. Kiranya Yesus mendengar doa kita. Semoga
Tuhan Yesus membalaskan segala kebaikan semua saudaraku. Kiranya harapan kami
terkabulkan. Orang tuaku panjang umur, sembuh dari kanker otak maupun kanker
apapun.
Trimakasih.
Tuhan Yesus
memberkati.